Menilik Kesenjangan Pembangunan Antara Laki-laki dan Perempuan Bangka Belitung di Era Kartini Modern - Berita - Badan Pusat Statistik Kabupaten Belitung Timur

Butuh Bantuan? Chat melalui WhatsApp pada tombol di pojok kanan bawah

Saat ini Publikasi Kabupaten Belitung Timur Dalam Angka 2025 Telah Tersedia dan bisa diakses pada menu publikasi.

Menilik Kesenjangan Pembangunan Antara Laki-laki dan Perempuan Bangka Belitung di Era Kartini Modern

Menilik Kesenjangan Pembangunan Antara Laki-laki dan Perempuan Bangka Belitung di Era Kartini Modern

21 April 2018 | Kegiatan Statistik Lainnya


Isu gender selalu menjadi trending topik saat pra dan paska Indonesia memeringati Hari Kartini setiap tanggal 21 April. Isu ini sejatinya bukan isu yang sepele, melainkan bisa meluas hingga ke ranah sosial dan agama. Namun seiring berjalannya waktu dimana dunia kerja lebih melihat kinerja bukannya siapa pekerjanya, membuat peluang perempuan menjadi lebih besar untuk bersanding atau bahkan mengungguli laki-laki dalam berbagai hal. Sebut saja srikandi-srikandi yang muncul di era Kabinet Kerja Bapak Jokowi, mulai dari yang ‘garang’ macam ibu Susi Pudjiastuti hingga yang ‘lihai’ mengatur perekonomian Indonesia macam ibu Sri Mulyani. Nama-nama tersebut hanyalah segelintir nama dari jutaan Kartini di era masa kini. Peran perempuan tidak lagi berkutat di dapur dan sumur saja, namun sudah merambah hingga perkantoran, guru atau bahkan profesi yang membutuhkan kemampuan fisik yang lebih dominan seperti driver. Hampir di sepanjang tahun isu gender sebenarnya terus berhembus, namun ketika mendekati perayaan Hari Kartini isu gender seakan mulai mencapai titik klimaksnya.

Apa gender itu sebenarnya ? Istilah gender digunakan untuk menjelaskan perbedaan peran perempuan dan laki-laki yang bersifat bawaan sebagai ciptaan Tuhan. Gender adalah pembedaan peran, tanggung jawab, kedudukan, dan pembagian kerja antara laki-laki dan perempuan yang ditetapkan oleh masyarakat berdasarkan sifat perempuan dan laki-laki yang dianggap pantas menurut norma, adat istiadat, kepercayaan atau kebiasaan masyarakat (Sirusa-Badan Pusat Statistik).

Gender berbeda dengan takdir/kodrat. Takdi/Kodrat adalah sesuatu yang digariskan oleh Tuhan, sehingga manusia tidak berdaya untuk merubah atau menolaknya. Sementara itu, kodrat bersifat universal, misalnya melahirkan, menstruasi dan menyusui adalah kodrat bagi perempuan, sementara mempunyai jakun dan memilki suara yang besar adalah kodrat bagi laki-laki.

Keadilan gender akan dapat terjadi apabila tercipta suatu kondisi di mana porsi dan siklus sosial perempuan dan laki-laki setara, serasi dan seimbang. Sedangkan ketidakadilan gender justru kondisi dimana tidak ditemukannya keadilan akibat dari sistem dan struktur sosial, sehingga perempuan maupun laki-laki menjadi korban dari pada sistem tersebut. Laki-laki dan perempuan berbeda hanya karena kodrat antara laki-laki dan perempuan berbeda.

Dalam melihat peran antara laki-laki dan perempuan ini, Badan Pusat Statistik mengukurnya ke dalam sebuah indeks yang dikenal dengan Indeks Pembangunan Gender (IPG). IPG merupakan salah satu ukuran tingkat keberhasilan capaian pembangunan yang sudah mengakomodasi persoalan gender. IPG merupakan ukuran pembangunan manusia yang merupakan komposit dari empat indikator, yang lebih menekankan status perempuan khususnya dalam mengukur kemampuan dasar. IPG juga menjadi refleksi pencapaian kualitas hidup semua penduduk yang meliputi kesehatan, pendidikan, dan ekonomi. IPG merupakan rasio antara IPM perempuan dengan laki-laki, sehingga jika angka IPG sama dengan 100 maka capaian perempuan sama dengan laki-laki, jika IPG kurang dari 100 (IPG <100) maka capaian perempuan masih di bawah laki-laki sendangkan sebaliknya jika IPG lebih dari 100 (IPG >100) maka capaian perempuan lebih tinggi dari laki-laki.

Bagaimana kondisi kesetaraan gender Kepulauan Bangka Belitung sendiri ?

Penghitungan angka terakhir IPG Babel sendiri secara agregat masih di bawah 100 yakni 88,9. Ini artinya capaian perempuan Babel belum bisa menyamai pencapaian laki-lakinya. Di sisi lain dari tujuh kabupaten kota yang ada di Provinsi Kepualauan Bangka Belitung hanya ada tiga kabupaten/kota yang berada di atas angka provinsi yakni Kota Pangkalpinang (93,02), Bangka Tengah (90,55), dan Bangka Barat (89,01). Ketiga kabupaten/kota tersebut pencapaian perempuannya hampir mendekati pencapaian laki-laki dibandingkan agregat provinsi. Peran perempuan di ketiga daerah tersebut relatif lebih ‘agresif’ dibandingkan daerah lainnya. Pencapaian gender di bidang ekonomi, kesehatan dan pendidikan cenderung hampir seimbang antara perempuan dan laki-laki. Walapun secara ukuran statistik eksistensi perempuan lebih bermakna di ketiga daerah tersebut, bukan berarti di daerah lainnya tidak dihargai. Hal ini dapat dilihat dari karakteristik daerah tertinggi dan terendah angka IPG-nya. Kota Pangkalpinang dengan IPG tertinggi merupakan daerah yang digerakkan dengan sektor ekonomi sekunder dan tersier dimana lapangn usaha yang ada di dalamnya tidak banyak membutuhkan kekuatan fisik yang dominan. Banyak terlihat disana gedung-gedung tinggi perkantoran dan industri yang jumlah pekerja laki-laki dan perempuannya hampir sama. Berbeda halnya dengan daerah Kabupaten Bangka Selatan yang perekonomiannya banyak digerakkan oleh sektor primer seperti halnya perkebunan dan pertanian. Sektor ini lebih membutuhkan banyak kekuatan fisik dan pekerjaan lapangan yang dimana dalam budaya timur pekerjaan-pekerjaan ini digeluti oleh kaum laki-laki.

Kesetaraan gender dapat menggambarkan struktur perekonomian yang sedang berlangsung di daerah tersebut. Tentu tidak bisa serta merta apabila IPG tinggi daerah tersebut lebih sejahtera atau tidak, tentu dibutuhkan penelitian yang lebih lanjut untuk menjelaskan hal tersebut. Namun di luar itu semua mengisyaratkan bahwa mau laki-laki ataupun perempuan asalkan dapat bermanfaat bagi lingkungan dan mengambil andil besar dalam tatanan masyarakat maka sah-sah saja. Selamat Hari Kartini , jayalah terus Indonesiaku.

 

Ditulis Oleh :

Royhan Faradis, SST

KSK Simpang Renggiang, BPS Kabupaten Belitung Timur

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik Kabupaten Belitung Timur (Statistics of Belitung Timur Regency)Jl. Raya Manggarawan Desa Padang Manggar

Kepulauan Bangka Belitung Indonesia

Telp (0719) 9220090

9220091

Mailbox : bps1906@bps.go.id

logo_footer

Hak Cipta © 2023 Badan Pusat Statistik