DATA STRATEGIS BELTIM : FOKUSKAN PEMBANGUNAN PADA PENDIDIKAN - Berita - Badan Pusat Statistik Kabupaten Belitung Timur

Butuh Bantuan? Chat melalui WhatsApp pada tombol di pojok kanan bawah

Saat ini Publikasi Kabupaten Belitung Timur Dalam Angka 2025 Telah Tersedia dan bisa diakses pada menu publikasi.

DATA STRATEGIS BELTIM : FOKUSKAN PEMBANGUNAN PADA PENDIDIKAN

DATA STRATEGIS BELTIM : FOKUSKAN PEMBANGUNAN PADA PENDIDIKAN

22 September 2017 | Kegiatan Statistik Lainnya


Kabupaten Belitung Timur berada pada periode emas. Hal ini dikarenakan tingkat kesejahteraan yang direkam oleh data-data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan performa yang apik dibandingkan dengan kabuparen yang lain. Bagaimana tidak, nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menduduki peringkat 4 dari 7 kabupaten/kota di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Kabupaten yang berhari jadi di 27 Januari 2013 ini, nilai IPM-nya hanya lebih rendah dari Kota Pangkal Pinang, Belitung, dan Kabupaten Bangka saja. Ini merupakan pencapaian dini yang cukup menjanjikan dan menegaskan bahwa Belitung Timur adalah daerah yang cukup potensial.

Bukan hanya itu saja, Tingkat Penggangguran Terbuka (TPT) Kabupaten Belitung Timur yang tercatat dalam Survey Angkatan Kerja Nasional 2015 (survey terupdate ketenagakerjaan BPS) ada pada angka 2,55 persen. Angka ini merupakan posisi terendah kedua se-Provinsi Kepulauan Belitung Timur. Semakin rendah angka TPT semakin baik karena angka ini merupakan persentase pengangguran terhadap angkatan kerja. Dengan kata lain, angka ini menunjukkan pemerintah cukup sukses dalam membuka lapangan kerja dan menyerap angkatan kerja di kabupaten yang juga terkenal sebagai surga 1001 kopi ini.

Tidak ada gading yang tidak retak, tupai pandai pun pasti pernah jatuh dari pohonnya begitu juga dengan Kabupaten Belitung Timur ini. Terdapat kesejahteraan semu yang muncul dari apiknya data statistik Kabupaten Belitung Timur. BPS mencatat rata-rata lama sekolah penduduk Belitung Timur tahun 2016 ini hanya sampai 7,95 tahun atau hingga tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) kelas 2 saja. Dan menurut angka harapan lama sekolah, masyarkat Belitung Timur ini hanya sampai 11,46 tahun (tidak sampai lulus SMA) pada periode yang sama. Kurangnya perhatian masyarakat akan pentingnya pendidikan bisa menjadi bom waktu yang akan menenggelamkan kesejahteraan yang sekarang sudah diraih. Pendidikan yang rendah akan menciptakan kualitas tenaga kerja yang kurang optimal, sementara para pembuka lapangan kerja di Belitung Timur menginginkan hasil yang maksimal tentunya. Tidak mungkin mereka mau mengambil risiko dengan memperkerjakan tenaga kerja pribumi dengan pendidikan rendah, jika iya mungkin tidak pada posisi yang strategis dengan kata lain “pekerja kasar” saja. Sudah bukan masanya lagi masyarakat Belitung Timur mengharapkan untuk hidup dari menambang timah konvensional saja, menjadi pekerja kebun yang modal usahanya dengan memberikan hasil panen kepada debitor dengan bunga yang mencekik. Dengan pendidikan yang cukup, masyarakat akan bisa mengolah dahulu bahan mentah yang disediakan oleh alam kota Laskar Pelangi ini dan dapat menjual barang derivatif alam baik satengah jadi atau sudah siap untuk dikonsumsi. Bukan menjual bahan mentah dengan harga minimum. Rendahnya tingkat pendidikan dapat meningkatkan tingkat kriminalitas di daerah tersebut. Harapannya daerah Belitung Timur yang terkenal aman ini bisa tetap terjaga kondisinya dan jauh dari tindakan-tindakan kriminalitas akibat pendidikan akademis dan moral yang minim.

Pentingnya peran pendidikan mulai dirasakan oleh para pejabat tinggi negara ini. Pendidikan dianggap sebagai wadah untuk mencetak “adonan-adonan” terbaik generasi bangsa dari segi mental maupun akhlak. Pendidikan berkarakter sejak dini mulai mencuri perhatian para pemimpin negeri ini sebut saja Anies Baswedan. Gubernur DKI Jakarta yang baru saja dilantik ini mengatakan bahwa jika Jakarta memerhatikan pendidikan, Insya Allah anak-anak kita akan memiliki kesejahteraan, akhlaknya juga baik. Berinvestasi pada pendidikan menjadi investasi yang pasti menguntungkan baik di masa sekarang maupun yang akan datang.

Dari sudut pandang statistisi penulis, hakikatnya dalam mengatasi masalah ini dapat diselesaikan dengan banyak hal salah satunya sinergi pembangunan yang mengarah pada visi yang sama. Kerja sama yang intens antara Pemerintah Kabupaten Belitung Timur sebagai pembuat kebijakan, BPS sebagai asisten perencanaan dengan data dan perekam hasil kebijakan, serta peran aktif dunia pendidikan Belitung Timur dapat berkolaborasi dalam mengimplementasikan kegiatan-kegiatan yang mengarah kepada pembangunan pendidikan. Survei internal terkait infrastruktur pendidikan dapat dijadikan langkah kongkrit dalam mengatasi pemerataan pendidikan di Kab. Belitung Timur ini. Ya benar, pemerataan pendidikan adalah langkah awal yang perlu dibenahi sebelum nantinya meningkatkan kualitas perangkat pendidikannya. Ini harus selaras dan seimbang dan dikerjakan secara simultan. Dengan data yang dikumpulkan bersama bukan tidak mungkin kesejahteraan semu ini dapat diminimalisir akibatnya mulai dari sekarang hingga waktu yang akan datang.

Penulis : Royhan Faradis

Seksi IPDS BPS Belitung Timur

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik Kabupaten Belitung Timur (Statistics of Belitung Timur Regency)Jl. Raya Manggarawan Desa Padang Manggar

Kepulauan Bangka Belitung Indonesia

Telp (0719) 9220090

9220091

Mailbox : bps1906@bps.go.id

logo_footer

Hak Cipta © 2023 Badan Pusat Statistik