21 November 2017 | Kegiatan Statistik Lainnya
Kabupaten Belitung
Timur berada pada periode emas. Hal ini dikarenakan tingkat kesejahteraan yang
direkam oleh data-data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan performa yang
apik dibandingkan dengan kabuparen yang lain. Bagaimana tidak, nilai Indeks Pembangunan
Manusia (IPM) menduduki peringkat 4 dari 7 kabupaten/kota di Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung. Kabupaten yang berhari jadi di 27 Januari 2013 ini, nilai
IPM-nya hanya lebih rendah dari Kota Pangkal Pinang, Belitung, dan Kabupaten
Bangka saja. Ini merupakan pencapaian dini yang cukup menjanjikan dan
menegaskan bahwa Belitung Timur adalah daerah yang cukup potensial.
Bukan hanya itu
saja, Tingkat Penggangguran Terbuka (TPT) Kabupaten Belitung Timur yang
tercatat dalam Survey Angkatan Kerja Nasional 2015 (survey terupdate
ketenagakerjaan BPS) ada pada angka 2,55 persen. Angka ini merupakan posisi
terendah kedua se-Provinsi Kepulauan Belitung Timur. Semakin rendah angka TPT
semakin baik karena angka ini merupakan persentase pengangguran terhadap
angkatan kerja. Dengan kata lain, angka ini menunjukkan pemerintah cukup sukses
dalam membuka lapangan kerja dan menyerap angkatan kerja di kabupaten yang juga
terkenal sebagai surga 1001 kopi ini.
Tidak ada gading
yang tidak retak, tupai pandai pun pasti pernah jatuh dari pohonnya begitu juga
dengan Kabupaten Belitung Timur. Terdapat kesejahteraan semu yang muncul dari
apiknya data statistik Kabupaten Belitung Timur. BPS mencatat rata-rata lama
sekolah penduduk Belitung Timur tahun 2016 ini hanya sampai 7,95 tahun atau
hingga tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) kelas 2 saja. Dan menurut angka
harapan lama sekolah, masyarkat Belitung Timur ini hanya sampai 11,46 tahun
(tidak sampai lulus SMA) pada periode yang sama. Kurangnya perhatian masyarakat
akan pentingnya pendidikan bisa menjadi bom waktu yang akan menenggelamkan
kesejahteraan yang sekarang sudah diraih. Pendidikan yang rendah akan menciptakan
kualitas tenaga kerja yang kurang optimal, sementara para pembuka lapangan
kerja di Belitung Timur menginginkan hasil yang maksimal tentunya. Tidak
mungkin mereka mau mengambil risiko dengan memperkerjakan tenaga kerja pribumi
dengan pendidikan rendah, jika iya mungkin tidak pada posisi yang strategis
dengan kata lain “pekerja kasar” saja. Sudah bukan masanya lagi masyarakat
Belitung Timur mengharapkan untuk hidup dari menambang timah konvensional saja,
menjadi pekerja kebun yang modal usahanya dengan memberikan hasil panen kepada
debitor dengan bunga yang mencekik. Dengan pendidikan yang cukup, masyarakat
akan bisa mengolah dahulu bahan mentah yang disediakan oleh alam kota Laskar
Pelangi ini dan dapat menjual barang derivatif alam baik satengah jadi atau
sudah siap untuk dikonsumsi. Bukan menjual bahan mentah dengan harga minimum.
Rendahnya tingkat pendidikan dapat meningkatkan tingkat kriminalitas di daerah
tersebut. Harapannya daerah Belitung Timur yang terkenal aman ini bisa tetap
terjaga kondisinya dan jauh dari tindakan-tindakan kriminalitas akibat
pendidikan akademis dan moral yang minim.
Pentingnya peran
pendidikan mulai dirasakan oleh para pejabat tinggi negara ini. Pendidikan
dianggap sebagai wadah untuk mencetak “adonan-adonan” terbaik generasi bangsa
dari segi mental maupun akhlak. Pendidikan berkarakter sejak dini mulai mencuri
perhatian para pemimpin negeri ini sebut saja Anies Baswedan. Gubernur DKI
Jakarta yang baru saja dilantik ini mengatakan bahwa jika Jakarta memerhatikan
pendidikan, Insya Allah anak-anak kita akan memiliki kesejahteraan, akhlaknya
juga baik. Berinvestasi pada pendidikan menjadi investasi yang pasti
menguntungkan baik di masa sekarang maupun yang akan datang. Sudah banyak
contoh yang dapat kita ambil dari bagaimana pembangunan yang berfokus pada
pendidikan dapat merubah tatanan sosial ekonomi . Salah satu yang paling
menarik adalah Restorasi Meiji yang terjadi di Jepang di sekitar tahun 1868.
Berkat kesadaran kaisar Meiji tentang ketebelakangan Jepang kala itu, maka
dikirimkannya pemuda-pemuda terbaiknya untuk belajar ke luar, dan kembali
membangun bangsa Jepang. Singkat cerita, hasilnya dapat dilihat sekarang ini.
Jepang muncul sebagai negara acuan teknologi terbarukan dunia dan ekonomi pasar
bebas Jepang menjadi yang terbesar ketiga setalah USA dan Republik Cina. Hal
ini dibentuk dari semua elemen yang membentuk ekonomi modern Jepang yaitu :
industri, perdagangan, pertanian, dan lain sebagainya. Kesemuanya ini disokong
oleh sistem informasi dan transportasi serta perbankan yang baik.
Dari sudut pandang statistisi penulis, hakikatnya dalam mengatasi masalah yang terjadi di Belitung Timur dapat diselesaikan dengan banyak hal salah satunya sinergi pembangunan yang mengarah pada visi yang sama. Kerja sama yang intens antara Pemerintah Kabupaten Belitung Timur sebagai pembuat kebijakan, BPS sebagai asisten perencanaan dengan data dan perekam hasil kebijakan, serta peran aktif dunia pendidikan Belitung Timur dapat berkolaborasi dalam mengimplementasikan kegiatan-kegiatan yang mengarah kepada pembangunan pendidikan. Survei internal terkait infrastruktur pendidikan dapat dijadikan langkah kongkrit dalam mengatasi pemerataan pendidikan di Kab. Belitung Timur ini. Ya benar, pemerataan pendidikan adalah langkah awal yang perlu dibenahi sebelum nantinya meningkatkan kualitas perangkat pendidikannya. Ini harus selaras dan seimbang dan dikerjakan secara simultan. Dengan data yang dikumpulkan bersama bukan tidak mungkin kesejahteraan semu ini dapat diminimalisir akibatnya mulai dari sekarang hingga waktu yang akan datang.
Berita Terkait
Badan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik Kabupaten Belitung Timur (Statistics of Belitung Timur Regency)Jl. Raya Manggarawan Desa Padang Manggar
Kepulauan Bangka Belitung Indonesia
Telp (0719) 9220090
9220091
Mailbox : bps1906@bps.go.id