1 Juli 2019 | Kegiatan Statistik Lainnya
Di era emansipasi saat ini,
kesetaraan gender merupakan isu global yang juga menjadi isu prioritas nasional.
Gender bukan selalu tentang persamaan antara laki-laki dan perempuan, isu gender
lebih ditekankan pada perbedaan peranan dan fungsi yang ada dan dibuat oleh
masyarakat. Oleh karena itu, gender penting di pahami dan
dianalisa untuk melihat apakah perbedaan tersebut menimbulkan diskriminasi
dalam artian perbedaan yang membawa kerugian pada pihak perempuan.
Capaian pembangunan manusia saat
ini diukur lewat indikator Indeks Pembangunan Manusia (IPM), IPM
menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam
memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya. IPM dibentuk oleh
3 (tiga) dimensi dasar yakni umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan dan standar
hidup layak. Dimensi umur panjang dan
sehat diwakili oleh indikator harapan hidup saat lahir dengan variabel Usia
Harapan Hidup (UHH), dimensi pengetahuan diwakili oleh indikator harapan lama
sekolah dan rata-rata lama sekolah, dan dimensi standar hidup layak diwakili
oleh indikator pengeluaran per kapita.
Berdasarkan data Badan Pusat
Statistik (BPS) yang bisa diakses pada website BPS Kabupaten Belitung
timur (belitungtimurkab.bps.go.id), IPM Kabupaten Belitung Timur Tahun 2018
berada pada angka 70,22 meningkat 0,65 poin dibandingkan dengan data yang sama
pada Tahun 2017. Dengan angka ini, IPM Kabupaten Belitung Timut tetap bertengger
pada peringkat yang sama yaitu peringkat 4 seperti
halnya tahun lalu. Dari keseluruh kabupaten/kota yang ada di Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung, IPM Kabupaten Belitung Timur berada di bawah Kota
Pangkalpinang, Kabupaten Bangka dan Kabupaten Belitung. Hal ini menunjukkan
adanya peningkatan kualitas pembangunan manusia secara umum namun peningkatan
tersebut juga dialami oleh kabupaten/kota yang lain sehingga dalam hal ini
tidak terjadi pergeseran peringkat IPM untuk seluruh kabupaten/kota di provinsi
kepulauan Bangka Belitung.
Indeks Pembangunan Gender
IPM mengukur pencapaian
pembangunan manusia secara umum namun belum menampilkan pencapaian dan
disparitas gender, karena itu Badan Pusat Statistik juga membuat indikator lain
untuk mengukur pencapaian dimensi dan variabel yang sama seperti IPM, tetapi
mengungkapkan pencapaian laki-laki dan perempuan dalam bentuk Indeks
Pembangunan Gender (IPG).
IPG Kabupaten Belitung Timur
Tahun 2018 berada pada angka 86,08 atau berada pada peringkat 6 dari 7
kabupaten/kota di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. IPG dihitung berdasarkan
rasio antara IPM laki-laki dan IPM perempuan, oleh karena itu IPG semakin ideal
apabila nilainya mendekati angka 100. Angka
86,08 sendiri mengartikan capaian pembangunan perempuan masih di bawah
laki-laki dan angka IPG diatas 100 mengartikan sebaliknya, pembangunan
perempuan lebih tinggi dari pada pembangunan laki-laki. Di Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung sendiri angka IPG tertinggi berada pada Kota Pangkalpinang
dengan nilai 92,94.
Sama halnya seperti IPM, IPG
menggambarkan pembangunan pada 3 dimensi dasar manusia, dengan indikator Usia
Harapan Hidup, Rata-rata lama sekolah, Harapan Lama Sekolah dan Pengeluaran per
Kapita, jika kita bedah pada 4 indikator tersebut berdasarkan jenis kelamin,
kondisi di Kabupaten Belitung Timur tergambar bahwa usia harapan hidup
perempuan lebih tinggi dari laki-laki dengan nilai 73,46 berbading 69,58;
Harapan lama sekolah perempuan lebih tinggi daripada laki-laki dengan nilai
11,65 berbading 11,49; Rata-rata lama sekolah perempuan lebih rendah dari
laki-laki dengan nilai 7,85 berbanding 8,38 dan ketimpangan terbesar terdapat
pada angka pengeluaran per kapita dengan nilai 17.529(ribu) untuk laki-laki dan
6.761(ribu) untuk perempuan. Secara umum IPM perempuan di Kabupaten Belitung
Timur berada pada angka 64,39 berbanding 74,80 untuk IPM laki-laki.
Pengeluaran per Kapita Perempuan
Tidak Cukup Besar
Dari penjabaran indikator di atas
terlihat bahwa terdapat selisih yang sangat besar antara pengeluaran per kapita
laki-laki dan perempuan. Pengeluaran
per kapita sendiri didapatkan dari hasil pendataan Survei Sosial Ekonomi
Nasional (Susenas) dimana seluruh pengeluaran rumah tangga dicatat baik pengeluaran
makanan maupun non makanan untuk seluruh anggota rumah tangga dipilah per
anggota rumah tangga, hal ini berarti terdapat selisih yang signifikan dalam
pengeluaran rumah tangga yang dikeluarkan untuk laki-laki dibandingkan dengan
perempuan, hal ini juga yang mengakibatkan angka IPM untuk perempuan lebih
rendah dari IPM untuk laki-laki yang berimbas pada nilai IPG berada pada angka
86,08 (dibawah 100) cukup rendah mengingat angka tersebut berada pada peringkat
6 dari 7 kabupaten/kota yang ada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Hal ini
yang semestinya menjadi konsen utama menyikapi isu kesetaraan gender di
Kabupaten Belitung Timur karena 3 indikator lain menunjukkan perbedaan yang
tidak signifikan antara laki-laki dan perempuan.
Ditulis Oleh :
Syahroni, SST
Kepala Seksi IPDS BPS Kabupaten
Belitung Timur
Berita Terkait
PEREKONOMIAN BELITUNG TIMUR MELEMAH DI 5 TAHUN TERAKHIR
Lomba Seminar Statistik Kab. Belitung Timur
KOORDINASI PENCANANGAN DESA CANTIK (CINTA STATIATIK) DI KABUPATEN BELITUNG TIMUR
Pengukuhan Dewan Pengurus KORPRI Kabupaten Belitung Timur
Public Relation baru dari BPS Kab. Belitung Timur
Focus Group Discussion (FGD) BPS Kabupaten Belitung Timur
Badan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik Kabupaten Belitung Timur (Statistics of Belitung Timur Regency)Jl. Raya Manggarawan Desa Padang Manggar
Kepulauan Bangka Belitung Indonesia
Telp (0719) 9220090
9220091
Mailbox : bps1906@bps.go.id