Pada Maret 2021 Kota Tanjungpandan mengalami deflasi sebesar 0,18 persen dengan IHK 107,85. Dari 90 kota IHK, 58 kota mengalami inflasi dan 32 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Jayapura sebesar 1,07 persen dengan IHK sebesar 105,53 dan terendah terjadi di Tangerang dan Banjarmasin sebesar 0,01 persen. Sementara itu deflasi tertinggi terjadi di Bau-Bau sebesar 0,99 persen dengan IHK sebesar 103,38 dan terendah terjadi di Palopo sebesar 0,01 persen dengan IHK sebesar 104,87.
Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya sebagian indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 1,15 persen; kelompok transportasi sebesar 0,33 persen; serta kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,17 persen. Sebagian kelompok pengeluaran lainnya mengalami inflasi, yaitu: kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,01 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,16 persen; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,08 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,09 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,13 persen; kelompok pendidikan sebesar 1,02 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 3,03 persen; serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,24 persen. Tingkat inflasi tahun kalender sebesar 1,13 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Maret 2021 terhadap Maret 2020) sebesar 4,17 persen.Kelompok energi pada Maret 2021 mengalami inflasi sebesar 0,22 persen dengan IHK sebesar 103,56. Sementara itu, komponen bahan makanan pada Maret 2021 mengalami deflasi sebesar 1,47 persen dengan IHK 110,75.