Pada Oktober 2022 Kota Pangkalpinang mengalami deflasi sebesar 0,30 persen dengan IHK 112,34. Dari 90 kota IHK di Indonesia, 61 kota mengalami deflasi dan 29 kota mengalami inflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Gunungsitoli sebesar 1,48 persen dengan IHK 113,05 dan terendah di Sampit sebesar 0,01 persen dengan IHK 116,56. Sebaliknya, inflasi tertinggi terjadi di Manokwari sebesar 0,76 persen dengan IHK 114,84 dan terendah di Cilacap, Sintang, dan Gorontalo sebesar 0,01 persen dengan IHK masing-masing sebesar 112,54; 121,19; dan 111,94.
Deflasi disebabkan oleh turunnya indeks pada 3 kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,05 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,38 persen; serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,27 persen. Sebaliknya, 6 kelompok pengeluaran mengalami inflasi, yaitu: kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,05 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar lainnya sebesar 0,16 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin sebesar 0,50 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,34 persen; kelompok transportasi sebesar 0,05 persen; dan kelompok pendidikan sebesar 0,04 persen. Sementara itu, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya serta kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran tidak mengalami perubahan indeks. Tingkat inflasi tahun kalender Oktober 2022 adalah sebesar 4,83 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Oktober 2022 terhadap Oktober 2021) adalah sebesar 6,98 persen.Kelompok energi pada Oktober 2022 mengalami inflasi sebesar 0,76 persen dengan IHK sebesar 120,24. Komponen bahan makanan mengalami deflasi sebesar 1,94 persen dengan IHK 115,79