Pada Mei 2022 Kota Tanjungpandan mengalami inflasi sebesar 2,24 persen dengan IHK 116,00 dan merupakan yang tertinggi dari 90 kota IHK. Inflasi terendah terjadi di Gunungsitoli dan Tangerang sebesar 0,05 persen dengan IHK masing-masing sebesar 110,63 dan 109,73. Dari 90 kota IHK, hanya 3 kota yang mengalami deflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Kotamobagu sebesar 0,21 persen dengan IHK 111,25, sementara deflasi terendah terjadi di Merauke sebesar 0,02 persen dengan IHK sebesar 109,92.
Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 4,51 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,04 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,33 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,50 persen; kelompok transportasi sebesar 3,08 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 3,67 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,31 persen; serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,40 persen. Kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi adalah kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,01 persen; serta kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,24 persen. Sementara itu, kelompok pendidikan tidak mengalami perubahan.Tingkat inflasi tahun kalender Mei 2022 sebesar 4,58 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Mei 2022 terhadap Mei 2021) sebesar 7,02 persen.Kelompok energi pada Mei 2022 mengalami inflasi sebesar 0,01 dengan IHK sebesar 104,68. Sementara itu, komponen bahan makanan pada Mei 2022 mengalami inflasi sebesar 4,68 persen dengan IHK 124,96.